image: 2pep.com |
Ketika sang mentari rembas-rembas cahayanya,
kunang-kunang pun datang,
bertamu pada mata, bicara pun entah ke mana.
Segugus lembut datangnya,
mana arahnya entah, menyapa bahu
disambut kerlingan hairan, menjadi asyiq,
menjadi gentar, dan menjadi gugup.
Oh!
Inikah dianya yang dikatakan itu,
selayang ia datang langit jadi mendung,
dan kerananya juga,
hati-hati yang terik menjadi redup.
.
No comments:
Post a Comment