.
Aku fosil, tolong jangan umpil aku dari enap masa,
lapisan sedimen enapan yang penuh temulang purbawara.
Aku telah lama terendam menjadi fosil hidup di lapisan enap mati,
aku ini fosil yang telah merakam cerita tentang alam diri,
Mereka berani membuka pintu, membalas ketukan dan salam,
membuka tingkap lalu membiarkan masuk sinar penulis kalam.
Tentang seorang tua yang berjalan mencari arah masjid yang di Utara,
Tentang seorang pemuda yang berjalan mencari arah qiblat yang ke Selatan.
Ini tentang aku yang melihat semua,
Ia tentang sejarah hidup yang aku cerna.
Tinggalkanlah, biarkan aku mendap bersama-sama lapisan masa.
[Puisi ini pernah disiarkan di blog satu lagi pada tahun lepas. Aku keluarkan lagi di sini pula sebab aku suka puisi ini]
No comments:
Post a Comment