Tuesday, June 14, 2011

Mata-mata yang melihat

.

image: 2pep.com




Ketika sang mentari rembas-rembas cahayanya,
kunang-kunang pun datang,
bertamu pada mata, bicara pun entah ke mana.


Segugus lembut datangnya,
mana arahnya entah, menyapa bahu
disambut kerlingan hairan, menjadi asyiq,
menjadi gentar, dan menjadi gugup.


Oh! 
Inikah dianya yang dikatakan itu,
selayang ia datang langit jadi mendung,
dan kerananya juga, 
hati-hati yang terik menjadi redup.








.

Wednesday, June 8, 2011

Mencita Sang Pungguk yang merindui Bulan

.





Mendekut burung pungguk,
perlu ada serulingnya, perlu ada
bulannya, perlu ada dahannya.

Nyanyianmu mesti mendayu-dayu,
mesti cukup merdu, barulah hatinya
bisa terpaut, melekat dan tunduk.

Jika hatinya terlalu tolol untuk menikmati
anugerah malam itu, jangan disergah ia,
berilah masa nyanyian itu meresapi,
jiwanya yang telah beku, 
dek terlalu lama berembun,
menunggu bulan.

Mencita sang pungguk perlukan kesabaran.
Jika tidak, kamu itu yang tolol sebenarnya.








.